Jumat, 02 Oktober 2009

mengupas singkong utuk keperluanku

Perjalanan sekolah ak tempuh dengan jalan kaki, di situlah ak melewati setapak dan piinggiran rel kereta api bekas jaman belanda yang gak kepake lagi, leleah kadang sampai d sekolah tapi itulah yang bisa aku lakukan , karena untuk naik angktpun butuh ongkos hasil upahan ku gak cukup kalau musti untuk ini itu karena yang penting adalah untuk beli perlengkapan mandi, dan cucui baju, kehidupanku bersama ayahku almarhum yang memeng sudah sakit paru2 aku sehingga kerokan menjadi hal wajib buat beliau, kadang aku sering selisih faham dengan ayahku tapi itulah relita hidup manusia , hingga aku selesai sekolah ku jalani rutinitasku untuk mengisi kegiatan ku setipahari kadang inin seperti temen yang lain tapi kembali ku tengok ke belakang aku ini siapa/ aku hanyalah seorang anak yang sdh d latih kemandirian dsejak kecil, aku musti kerja baru dapat makan dan uang, apapu itu aku jalani asalkan halal, sepeda dan sepatu menjadi keinginanku dr dulu tp ak ga sanggup beli paling banter ya sepatu bekas, waktu ak lari pagi semalamam ak ga tdr karena ingin ngerasain pake sepatu tali yang d pinjami dr temenku, ak tungguin ampe pagi ya ternyata biasa aj ya hehhehehe namanya blm pernah pakai , untuk naik sepedapun ak pinjem am temenku, namanya anik harifah dia memeinjamkan ak sepeda mininya untuk ak pake minggu pagi, makasi anik tuhan aku jalani semua itu dengan iklas dan bahagia, aku tau karena ak ngerasa gimana susuahnya cari uang dan segala keinginan tak selau dapat terwujut, semua butuh proses. semua butuh pengorbanan, untuk makan tiap hari aku musti pura2 dulu k rmh mb urip ucapan gadis lugu yang lapar dan malu tapi itulah kebesaran ilahi pertolongan lewat siapa aj, ayo fi makan dulu baru kamu potongin criping ini katanya seseraya memberikan gunting untuk aku pakai sebagai alat potong , lega rasanya baru pulang sekolah menempuh perjalanan jauh , keluarga kami memeng miski , dan kakaku semua d rantau, sesekali aku mengela napas panjang kalau aku mengingat semua ini, kenangan ini sungguh indah dan sungguh memnadikan ak semangat untuk maju,
rumah kami terbuat dr gribik yang penuh dengan lobanhg atap rmah juga bnyk yang bocor jadi dengan keterbatasan ini aku hidup dan menyelesaikan sekolahku, aku gak termasuk anak yang pintar tp juga gak bodoh22 amat, d sekolah ak sring di traktir ama ela dia anak orang yang lebih dp ak, ibunya guru tk dan ayahnya pns kecamatan,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar